Home Kesehatan Yuk, Mengenal MSG

Yuk, Mengenal MSG

by Tim Korsev

Dari waktu ke waktu, barang-barang semakin bertambah. Mulai dari pakaian, kendaraan, hingga makanan. Sekarang ini banyak jenis makanan yang beredar di kalangan masyarakat. Sayangnya makanan-makanan tersebut tidak sepenuhnya dapat dikatakan sehat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2017, ditemukan 70 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang mengandung MSG alias penyedap rasa. Hal ini membuktikan bahwa makanan di Indonesia banyak yang mengandung MSG. Lalu apa itu MSG?

Monosodium glutamat atau MSG merupakan molekul sodium yang digabungkan dengan asam glutamat. MSG sendiri berfungsi untuk menambah cita rasa pada makanan, tepatnya rasa gurih makanan. Oleh karena itu, sekarang ini banyak sekali makanan yang mengandung MSG. Dilansir dari KOMPAS.com, fast food, keripik, frozen food, dan mie instan merupakan beberapa contoh makanan yang mengandung MSG.

“Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik” istilah tersebut dapat kita temukan dalam penggunaan MSG. Penggunaan MSG yang berlebihan untuk konsumsi dapat menyebabkan:

1. Chinese Restaurant Syndrome

Chinese Restaurant Syndrome sendiri merupakan gejala-gejala yang terjadi setelah mengonsumsi MSG. Disebut Chinese Restaurant Syndrome karena banyak restoran China yang menggunakan MSG sebagai penyedap rasa. Namun, sekarang ini tak hanya restoran China yang menggunakan MSG. Berikut beberapa gejala Chinese Restaurant Syndrome:

  • Mual

  • Nyeri dada

  • Sakit perut

Perlu diingat, gejala Chinese Restaurant Syndrome akan muncul ketika kita mengonsumsi MSG lebih dari 3 gram per hari. 

2. Sakit kepala dan tekanan darah tinggi

Mengonsumsi MSG secara berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan darah. MSG dapat membuat struktur dan fungsi ekskresi ginjal berubah. Hal ini akhirnya membuat perubahan pengaturan keseimbangan air tubuh yang bisa memicu hipertensi. Peningkatan tekanan darah berakhir menyebabkan sakit kepala.

3. Memicu peningkatan kadar gula darah

Hal ini terjadi karena adanya peningkatan resistensi insulin yang disebabkan mengonsumsi MSG secara berlebihan.

4. Obesitas

Hubungan MSG yang mengakibatkan obesitas masih menjadi dugaan. Namun, makanan yang mengandung MSG dinilai lebih gurih dan lezat. Akibatnya orang-orang akan makan dengan banyak. Tetapi perlu diingat lagi, ini masih dugaan saja dan perlu penelitian lebih jauh.

Itu tadi beberapa dampak dari mengonsumsi MSG yang berlebihan. Perlu diingat, penggunaan MSG tidak dilarang, namun diusahakan jangan berlebihan. Apalagi banyak penyedap rasa alami yang lebih sehat dibanding MSG, seperti garam, bawang putih, dan jamur. Tiga barang tersebut dapat dengan mudah ditemukan disekitar kita. Maka dari itu, mari kita bersama-sama perlahan mengurangi konsumsi MSG berlebih 

Related Articles

Leave a Comment